Putussibau, 16 Februari 2018. Satuan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan (Birgdalkarhut), Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TN Bentarum) berhasil memadamkan api di Pulau Majang kawasan TN Danau Sentarum pada Rabu (14/2). Peristiwa kebakaran terjadi di Kawasan TN Danau Sentarum (TNDS) tepatnya di Pulau Suak Bau Desa Pulau Majang yang masuk dalam wilayah kerja Resort Pulau Majang, Seksi PTN Wilayah 6 Semitau. Dalam laporan yang masuk ke redaksi humas TN Bentarum, kronologis kejadian terjadi saat tim menerima adanya laporan kebakaran dari anggota yang sedang cek lapangan ( _ground checking_) pada Rabu pukul 12.30. Tim bergerak dari Mako Daops Semitau pukul 14.20 dan sesampainya di lokasi langsung melakukan _size up_ dan melakukan pemadaman awal. “jarak dari sumber air ke titik api sekira 30 meter, dan kami memutuskan untuk menghentikan pemadaman pukul 17.37 mengingat waktu sudah mulai malam dan kondisi api tidak ekstrim” tegas Ade Arif, Kepala Brigdalkarhut yang memimpin upaya pemadaman.
Upaya pemadaman kedua dilakukan pada Kamis (15/2), berangkat dari resort Pulau Majang pukul 06.37 tim langsung menggelar selang dan melakukan pemadaman dengan pola 2 menggunakan Y Conex dan 2 Nozzle. Untuk mempercepat pemadaman sisa kebakaran, tim pemadaman di bagi menjadi dua, dimana Tim Resort dan Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan pemadaman bergerak dari sisi kiri sedangkan tim Brigdalkarhut bergerak dari sisi kanan. Pukul 15.03 tim berhasil memadamkan api sepenuhnya dan langsung melakukan _mop up_ menyisir lokasi kebakaran dan mengukur luasan kebakaran. “hasil dari pengukuran luasan kebakaran Pulau Suak Bau Resort Pulau Majang ini seluas 1.47 Hektar” tegas Ade.
Dihubungi tim humas, Kepala Bidang PTN wilayah 3 Lanjak, Gunawan Budi mengatakan bahwa kebakaran ini mengindikasikan Kawasan TNDS yang masuk wilayah kerja Bidang 3 masih rawan terjadi kebakaran hutan bahkan di luar musim kemarau akibat aktivitas nelayan. “(peristiwa kebakaran) ini menjadi indikator bagi kita untuk lebih waspada lagi terutama pada musim kemarau yang terjadi di bulan Juni” tegasnya. Ditambahkannya, upaya pencegahan melalui sosialiasi harus terus dintensifkan termasuk peningkatan kapasitas anggota MPA. Selain itu, bapak yang disapa Pak Gun oleh anak buahnya ini menegaskan akan memprioritaskan patroli rutin bulanan pada lokasi-lokasi yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kawasan TNDS. “peran aktif semua pihak dalam pengendalian karhutla akan dapat meminimalisir peluang terjadinya kebakaran di dalam Kawasan TNDS” tutupnya.