Putussibau, 20 Januari 2020 – Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) bersama Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, GIZ Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, UPT KSDAE wilayah Kalimantan Barat, KPH lingkup Kapuas Hulu, perwakilan masyarakat adat, sektor swasta, serta NGO terkait pengelolaan konservasi di Kapuas Hulu antara lain TFCA dan FORCLIME berkumpul di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu pada Senin pagi.
Pertemuan yang dihadiri langsung oleh Bupati Kapuas Hulu, A.M. Nasir , SH yang sekaligus membuka kegiatan Focus Group Discussion Pembentukan Forum Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu (BKDSKH) serta penyampaian materi koordinasi pengelolaan antara lain dari Direktur Eksekutif Komite Nasional Program MAB-UNESCO Indonesia LIPI, Fakultas Ekonomi UI, Direktorat Kawasan Konservasi Ditjen KSDAE Kementerian LHK, Dinas LHK Provinsi Kalimantan Barat, serta Asisten Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu.
Penetapan Kapuas Hulu menjadi Cagar Biosfer oleh UNESCO secara resmi dikukuhkan pada Sidang ICC-MAB UNESCO ke-30 di Palembang pada tanggal 25 Juli 2018 lalu tentu harus ditindaklanjuti para pengelola. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu membentuk Forum Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer BKDSKH dengan tujuan untuk mengkoordinasikan, mengharmonisasikan serta mensinergikan program kegiatan pengelolaan yang berkelanjutan.
“Pemberian brand Cagar Biosfer untuk Kapuas Hulu ini tentu setelah melalui proses dan kerjasama yang cukup panjang oleh Pemerintah Pusat, Pengurus Daerah serta NGO, dan diharapan dapat memberikan manfaat dan kontribusi untuk pemerintah dan masyarakat”, ungkap A.M. Nasir di sela-sela acara. Orang nomor satu di Kabupaten Kapuas Hulu tersebut juga menyampaikan dukungan bagi aksi yang akan dilakukan untuk kedepannya.
Pembentukan forum pengelolaan ini tentu sangat penting dalam keberlanjutan pengelolaan Cagar Biosfer BKDSKH dan harus mendapatkan perhatian serius dalam pengembangan selanjutnya sehingga label Cagar Biosfer ini semakin dikenal dunia.
Selaku pengelola kawasan yang menerima label Cagar Biosfer, Ir. Arief Mahmud, M.Si. menyampaikan “pertemuan ini sangat penting bagi kita untuk menyampaikan kepada khalayak atas penetapan Cagar Biosfer dan juga harapannya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya di Kapuas Hulu”.