Putussibau, 29 April 2019. Kegiatan Forest Investment Program I (FIP-1) yang telah berjalan selama dua tahun di Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) dan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) mendapat perhatian serius dari ADB Mission dengan mendatangi lokasi kegiatan dan berdialog langsung dengan masyarakat di dalam Kawasan TNDS. Kunjungan ADB Mission dari Kantor Pusat Manila ini diikuti oleh Thierry Liabastre selaku Mission Leader ADB, Srinivasan Ancha selaku Principal Climate Change Specialist ADB, dan Karen L. Chua. Kunjungan yang dilakukan selama tiga hari digunakan oleh tim ADB untuk memantau kegiatan-kegiatan pembangunan fasilitas wisata yang bersumber dari anggaran FIP-1 di dalam Kawasan TNDS. Tim juga melakukan pertemuan dan dialog dengan masyarakat yang menjadi lokus kegiatan FIP-1 yaitu di Desa Pulau Majang.
Thierry Liabastre selaku Mission Leader ADB dalam kesempatan ini menyatakan,”Tema proyek FIP 1 adalah Community-Focused Invesments to Address Deforestation and Forest Degradation yang bertujuan mengatasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Deforestasi dan Degradasi Hutan. FIP 1 memiliki dana hibah dari ADB sebesar USD 17,000,000 dengan durasi waktu 5 tahun (2017-2021) yang akan mengintervensi 12 Desa di Kabupaten Kapuas Hulu dan 5 desa di Kabupaten Sintang”.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, Gunawan Budi Hartono menjelaskan, “Kegiatan FIP-1 di BBTN Bentarum difokuskan pada kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan pengembangan wisata di dalam Kawasan konservasi TaNa Bentarum. Terdapat 4 desa yang menjadi target dari proyek ini, yaitu Desa Bungan Jaya dan Desa Tanjung Lokang di TNBK, serta Desa Vega dan Desa Pulau Majang di TNDS”, tambah Gunawan. Dalam kunjungannya di Pulau Sepandan dan Tekenang tim ADB Mission memberikan apresiasi terhadap progres pelaksanaan kegiatan di TaNa Bentarum, terutama pembangunan fasilitas wisata seperti guest house, shelter, selfie spots, trail wisata, dermaga, toilet umum dan Kapal Wisata Bandong. Tim berharap bahwa pembangunan fasilitas wisata akan dapat memberikan dampak bagi pengembangan wisata di TNDS. Kepala Resort Sepandan, Efiyati menjelaskan ” Semenjak dibangun fasilitas wisata di Sepandan, terdapat peningkatan jumlah pengunjung baik domestik maupun mancanegara terutama pengunjung dari Malaysia. Sejak dibuka dari bulan Januari 2019 hingga pertengahan bulan April ini sudah terdata sekitar 1.114 pengunjung yang datang berwisata ke sini,” jelas Efi.
Kunjungan tim ADB Mission ini juga menyambangi masyarakat di Desa Pulau Majang, yang merupakan salah satu desa yang mendapat intervensi dari proyek FIP-1. Dilakukan dialog dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan masukan bagi keberhasilan proyek. Dalam sambutannya Kepala Desa Pulau Majang, Mus Mulyadi menyatakan, “Kami sangat berterima kasih dengan kegiatan FIP-1 di Pulau Majang karena melalui proyek FIP-1 ini kami sudah mendapat bantuan alat pemadam kebakaran bagi MPA (Masyarakat Peduli Api) termasuk pelatihan pengendalian kebakaran. Kami berharap ke depan jika terjadi kebakaran akan dapat kami tanggulangi secara mandiri. Banyak juga kegiatan lainnya yang sudah dilakukan di desa kami seperti pelatihan kepemimpinan untuk perempuan dan peningkatan kapasitas bagi kelompok masyarakat” papar Mulyadi.
Dalam diskusi dengan masyarakat Principal Climate Change Specialist ADB, Srinivasan Ancha menyatakan, “Dengan intensifikasi kegiatan pencegahan kebakaran hutan berbasis masyarakat dan pengembangan wisata alam diharapkan akan memberikan dampak terhadap konservasi kawasan untuk mendukung mengatasi masalah deforestasi dan degradasi hutan. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan alternatif peningkatan pendapatan bagi masyarakat melalui pengelolaan wisata alam” tutup Ancha.
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum)