BBTN Bentarum dan SOC Survey Lapangan Tindaklanjuti Lokakarya Unreleasable Orangutan

Putussibau, 11 Mei 2018. Menindaklajuti Lokakarya Nasional unreleasable orangutan pada 19 April 2018 di Sintang antara Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTN Bentarum) dengan Sintang Orangutan Center (SOC) salah satunya adalah survey lokasi yang akan ditetapkan menjadi sanctuary orangutan. Kepala Bidang Teknis BBTN Bentarum, Ardi Andono mengatakan bahwa rencana survey lapangan ini dilaksanakan di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) mulai Jumat, 11 Mei 2018 dengan melibatkan para ahli dari SOC. “Sebelumnya TN Bentarum telah melakukan pra-survey pada bulan April 2018 dan didapat 38 pulau yang memungkinkan menjadi areal sanctuary”, jelasnya kepada media. Ditambahkannya, pra-survey ini hanya untuk mengidentifikasi naik turunnya air danau, dan kelimpahan pakan serta luasan yang ideal bagi tumbuh kembang orangutan yang tidak bisa hidup di hutan pada umumnya.

Lebih lanjut mantan Kepala Bidang Wilayah 3 TN Gunung Leuseur menjelaskan bahwa Kegiatan survey ini dipimpin langsung olehnya dan akan mengambil beberapa data diantaranya: data fisik, biologi, analisis vegetasi, aksesibilitas hingga keamanan kawasan yang bermuara kelayakan pulau yang terpilih memiliki daya dukung bagi Sanctuary Orangutan. Hasil survey ini nantinya akan menjadi landasan penyusunan Detail Engineering Design (DED) Sanctuary Orangutan. “Semua data yang terkumpul nantinya diolah dan dianalisis oleh tim sebagai bahan penyusunan DED, jadi survey ini sangat krusial”, tegas Ardi.

Prakarsa pembangunan Sanctuary orangutan merupakan terobosan dalam memberikan kehidupan yang layak bagi unreleasable orangutan. Mereka dapat menikmati kebebasannya tanpa mengganggu keseluruhan populasi di alam dan tidak mungkin terus-menerus di dalam kandang selama hidupnya. Beberapa alasan orangutan tidak dapat dilepasliarkan (unreleaseable) adalah karena cacat fisik, sakit, tua, mengalami gangguan prilaku, dan juga jantan dominan. Data yang ada saat ini kurang lebih 1.019 individu orangutan yang berada di pusat rehabilitasi, dan 10% diantaranya termasuk dalam katagori unreleasable orangutan. Kedepannya sanctuary orangutan ini bu kan hanya sebagai tempat permanen bagi unreleasable orangutan saja tetapi juga seb. agai stasiun penelitian orangutan yang penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan juga pendidikan, utamanya di Kapuas Hulu dan Kalimantan Barat.

Tags:

Leave a comment