Putussibau, 16 Januari 2018. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) berkolaborasi dengan Asian Develoipment Bank (ADB) melakukan kajian potensi sosial-ekonomi di Desa Bungan Jaya kawasan TNBK. Kepala Bidang PTN Wilayah II Kedamin mewakili Kepala BBTNBKDS mengungkapkan bahwa secara umum suku yang mendominasi termasuk kedalam rumpun dayak Punan yang aslinya berasal dari wilayah Kalimantan Timur. “Secara umum masyarakat Desa Bungan Jaya didominasi suku Dayak Punan Hovongan dan beberapa suku dayak lain seperti Dayak Bukat, Dayak Belatung,Dayak Howoung, Dayak Kereho, Dayak Kayan, Melayu, dan Cina” tuturnya.
Fery mengatakan bahwa Kepala BBTNBKDS saat memberikan pembekalan kepada tim survei, telah mengingatkan bahwa Desa Bungan Jaya merupakan desa yang memiliki banyak keragaman suku, dengan keberagaman tersebut maka perlu diambil data sosial, ekonomi dan budayanya. Karenanya Fery menilai pengambilan data sosekbud ini penting dilakukan untuk “memotret” bagaimana kondisi terkini sosial ekonomi dan budaya masyarakat, perilaku keseharian, bagaimana cara masyarakat memanfaatkan hutan secara lestari berdasarkan kearifan lokal dan tentu saja untuk melengkapi data sebagai acuan untuk merumuskan program-program pemberdayaan kepada masyarakat kedepannya. “Desa Bungan Jaya ini mempunyai banyak sekali pontensi yang bisa di kembangkan, diantaranya kolam ikan, pariwisata, kerajinan tangan dan potensi yang lain-lain, untuk itu diharapkan kepada semua pihak untuk bahu membahu mengembangkan Desa Bungan Jaya ini sebagai desa percontohan” tukasnya.
Sementara itu, salah satu anggota tim survey dari ADB, Hasbi, mengatakan bahwa Desa Bungan Jaya merupakan pecahan dari Tanjung Lokang. Jauh sebelum menjadi desa, masyarakat berpindah-pindah untuk mencari penghidupan sehingga pada akhirnya menetap di Bungan dengan status Dusun dan menginduk pada Desa Tanjung Lokang. “seiring berjalannya waktu masyarakat di Dusun bungan semakin bertambah banyak dan pada akhirnya menjadi desa dengan luas wilayah lebih kurang 1936 Ha” tutur Hasbi. Jumlah Penduduk keseluruhan 733 org, laki-laki berjumlah 377 org dan perempuan berjumlah 356 org yang terbagi dalam 198 KK dan terbagi ke dalam 3 (tiga) dusun yaitu dusun Bungan, dusun Aso dan dusun Lapung.
Metode survey yang digunakan yaitu dengan melakukan wawancara masyarakat langsung dari rumah ke rumah (door to door). Hasil kunjungan ini digunakan sebagai data primer dan dilengkapi dengan data sekunder berupa pendataan jumlah KK, profil desa dan dokumentasi fasilitas umum. Keterlibatan masyarakat sangat tinggi dalam survey kali ini terbukti dengan kooperatifnya masyarakat saat dikunjungi oleh tim. “Saya senang dengan perilaku masyarakat yang welcome dan respon yang baik kepada tim pengambil data” tutup Hasbi.