Putussibau 6 Juli 2019, Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) kedatangan Tim Investigasi Pilar Batas Negara RI-Malaysia dari Direktorat Topografi- Markas Besar Angkatan Darat dan Direktorat Jenderal Bina Administrasi dan Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri yang di pimpin oleh Kolonel Verloz Z. Barus. Tim sedianya akan melaksakan pemasangan 478 Pilar Batas Negara antara RI-Malaysia. Lokasi tersebut sekaligus batas Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), dengan kata lain batas negara adalah batas TNBK juga.
Investigasi batas ini menjadi penting kedudukannya mengingat pada bagian Republik Indonesia adalah Taman Nasional yang masih utuh sedangkan pada bagian Malaysia adalah Perkebunan Sawit dan sebagian Batang Ai’ National Park. Sebagaimana diketahui TNBK dengan luas total 816.693.40 hektar merupakan kawasan konservasi terluas di Kalimantan Barat yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi dengan tutupan hutan yang masih alami menjadikan kawasan ini sebagai sumber air bagi utama Sungai Embaloh, Sibau, Mendalam dan Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia yaitu sepanjang 1.100 Km.
TNBK memiliki peran yang sangat strategis karena letaknya di tengah-tengah Pulau Kalimantan. Selain itu karena TNBK berbatasan langsung dengan Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary dan Batang Ai’ National Park di Sarawak-Malaysia yang membentang sepanjang ± 368 Km sehingga sangat vital bagi politik pertahanan dan kedaulatan negara.
Kolonel Verloz Z. Barus selaku pimpinan tim dalam paparannya menyampaikan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan selama 60 hari dengan jumlah personil 28 orang. Tempat pelaksanan pada Area Prioritas (J-S) Segmen S800-S1300 sebanyak 478 pilar sepanjang 51.028 Km di Kawasan TNBK. Selain fokus pada pertahanan negara, kegiatan ini juga untuk memastikan sumber daya alam yang ada diperbatasan terjaga dengan baik.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum yang dalam hal ini diwakili Kepala Bidang Teknis Konservasi Taman Nasional, Ardi Andono, S.T.P., M. Sc menyambut baik dan akan mensupport penuh dalam kegiatan tersebut. Kami memiliki Pesawat Ultra Light Trike yang siap untuk membantu apabila dalam keadaan darurat seperti koran kecelakaan, mengirimkan logistik, peralatan atau obat-obatan. Selain itu secara perinsip kami mempersilahkan TIM untuk menggunakan salah satu kantor untuk POS Komando dan Taktis dalam kegiatan ini, juga melibatkan POLHUT dalam pelaksanaannya. Direncanakan lokasi pelaksanaan masuk di wilayah Resort Sebabai, Seksi Wilayah PTN 1 Lanjak, Bidang Wilayah PTN 1 Mataso yang dapat dilewati menggunakan jalur darat. Jalur ini merupakan jalur Patroli Perlindungan dan Pengamanan Polisi Kehutanan dan tim di resort tersebut, pungkasnya.
Mayor Ctp M. Fuad Afianto, S.Si dari Tim Investigasi Pilar Batas Negara RI-Malaysia di Wilayah Taman Nasional Betung Kerihun mengucapkan terimakasih atas fasilitas yang diberikan dari Balai Besar TNBKDS. Rencananya tim akan berangkat ke lapangan pada tanggal 6 Juli 2019 dan akan kembali setelah 60 hari kedepan.