Dirjen KSDAE : Konservasi Alam Jalan Hidup Pilihan Tuhan

Danau Sentarum, 18 April 2018. Dalam kunjungan kerjanya ke wilayah Taman Nasional Danau Sentarum, Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE), Wiratno menegaskan kembali prinsip bekerja di bidang konservasi alam yang tidak sekedar bekerja namun jalan hidup yang dipilihkan Tuhan. Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan pada acara Pembinaan Pegawai lingkup Balai Besar TN Bentarum, di Resort Tekenang Selasa (17/4). Dia memberikan gambaran luasnya wilayah yang dikelola Balai Besar TN Bentarum yang mencapai 944.086,8 Ha namun diisi oleh pegawai berjumlah 75 orang. “jadi memang pekerjaan kita ini pekerjaan luar biasa, bayangkan mengurus puluhan ribu hektar dan faktanya begitu” ujarnya. Karenanya, mantan Kepala Balai KSDA NTT ini juga mengingatkan kembali pegawai di TN Bentarum untuk bekerja ikhlas. Ikhlas artinya siap memberikan yang terbaik dan tidak banyak mengeluh atas kekurangan dan hambatan yang ada. “pengalaman saya ketika kita ikhlas bekerja Tuhan pasti menolong” tuturnya depan semua pegawai BBTN Bentarum

Selain ikhlas rumus bekerja menurut Wiratno adalah kerja keras. Menurutnya, kerja keras diartikan pada saat bekerja setiap orang dituntut memberikan semua kemampuan hingga batasnya. Sifat tidak mudah menyerah dan selalu mencari cara untuk mencapai tujuan merupakan sifat seorang pekerja keras. Selain bekerja keras, harus diikuti oleh kerja cerdas tambahnya. Bekerja cerdas, menurutnya bekerja secara bersama, bekerja kolektif dan tidak ego sektoral. Kawasan kosnervasi alam yang luas dan tantangannya sangat kompleks membutuhkan kerjasama antar lembaga dan instansi. “bekerja cerdas artinya jangan pernah bekerja sendiri”ujarnya. Disinggung mengenai 10 paradigma baru pengelolaan kawasan konservasi yang salah satunya mencantumkan learning organization(organisasi pembelajar) dengan lugas dia menjelaskan kata kuncinya adalah belajar. Sebuah organisasi menurutnya harus belajar dari kesalahan dan melakukan kembali dengan rancangan yang lebih baik agar tidak mengulang kesalahan yang sama.

Organisasi seperti UPT Taman Nasional harus mampu berinovasi dan memberikan inspirasi bagi yang lain. Inovasi merupakan kunci mengelola kawasan konservasi yang tantangan kedepannya semakin kompleks.”Capaian yang telah dilakukan di disini seperti pengembangan madu, kerjasama dengan instansi lain bisa menjadi inspirasi bagi UPT lain” ujarnya. Wiratno juga berharap nantinya akan banyak pegawai BBTN Bentarum yang berasal dari penduduk lokal Kabupaten Kapuas Hulu bahan Kepala Balai Besar sekalipun. “pegawai lokal dari siswa SKMA (yang berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu) ide yang sangat cemerlang”ujarnya. Mengakhiri arahannya, mantan direktur di Conservation International (CI) Indonesia ini berpesan untuk seluruh pegawai BBTN Bentarum menguasai wilayah kerja dan menampilkan fakta dan data yang sebenarnya. “kuasai lapangan, pastikan data tidak hilang dan yang terpenting adalah kita tidak memalsu data” pungkasnya.

Tags:

Leave a comment