Ade Arief menyampaikan bahwa untuk penyemprotan disinfektan dilakukan dengan menggunakan cairan cuka kayu, dimana cuka kayu tersebut merupakan hasil olahan kayu yang dilakukan oleh Manggala Agni Brigdalkarhut Balai Besar Tana Bentarum sebagai upaya alternatif dalam penyiapan lahan tanpa membakar. Penyemprotan disinfektan dilakukan pada tempat yang biasanya ramai orang berkumpul, tempat-tempat ibadah dan ruang publik.
“Ditengah kondisi pandemi Covid-19 ini, kesiapsiagaan dalam upaya pengendalian karhutla tetap harus dijalankan dan terus kita tingkatkan, sehingga dimana ada kejadian kebakaran, Manggala Agni Brigdalkarhut Balai Besar Tana Bentarum bisa cepat dalam menindaklanjutinya dan tetap bekerja memadamkan api sehingga lingkungan bebas dari asap karhutla” ungkap Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah III Lanjak; Gunawan Budi Hartono.
Gunawan menuturkan bahwa dalam mengantisipasi karhutla, berbagai upaya pencegahan terus dilaksanakan antara lain pembentukan posko-posko siaga karhutla yang tersebar di 9 titik posko di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum, Patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan yang dilaksanakan bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) Masyarakat Mitra Polhut (MMP), TNI, Polri serta instansi lainnya.
“Dalam patroli karhutla kali ini, tidak hanya melakukan upaya pencegahan karhutla, tetapi juga melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona dengan memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana mencegah virus corona” tuturnya.