Putussibau, 10 Juli 2020. Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara-Rangkong Indonesia bekerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) adakan pertemuan terkait kegiatan Ujicoba Pelaksanaan Kegiatan Monitoring Rangkong di Wilayah Kerja Resort Nanga Hovat, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Padua Mendalam di Sub DAS Mendalam, Bidang PTN Wilayah II Kedamin dan di wilayah Resort Sadap, SPTN Wilayah I Lanjak di Sub DAS Embaloh, Bidang PTN Wilayah I Mataso Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) sebagai upaya “Penyusunan Rencana Konservasi Rangkong di Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum”. Pertemuan ini dilakukan sebagai dasar dalam penyusunan rencana konservasi Rangkong yang pertama kalinya dilakukan oleh pihak Balai Besar TaNa Bentarum, yang mana data dari hasil monitoring Rangkong bisa dimanfaatkan untuk strategi pengelolaan kawasan Taman Nasional dimasa mendatang (10/7).
Pertemuan dipimpin langsung Kepala Balai Besar Tana Bentarum dan Kepala Bidang Teknis Konservasi TN yang diikuti oleh Tim Rangkong Indonesia, Pegawai Balai Besar Tana Bentarum serta mahasiswa magang dari Universitas Tanjungpura yang membahas beberapa teknis dalam pengambilan data di lapangan dengan menyingkronkan kebutuhan data yang diperlukan pihak Balai Besar Tana Bentarum dengan pihak Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara-Rangkong Indonesia.
Firman Heru Kurniawan, S. Si selaku pemateri dari Rangkong Indonesia membahas mengenai pakan enggang sebagai bahan panduan yang memungkinkan dalam mencari keberadaan enggang dilapangan. Heru juga menyampaikan beberapa sebaran enggang di kedua wilayah yang akan di jadikan lokasi uji coba monitoring. Sehingga dalam ujicoba ini dapat memudahkan petugas dalam pengambilan data dilapangan.
“Diharapkan keseriusan dan kerjasama tim pelaksana ujicoba dalam menghimpun data untuk mendapatkan output yang maksimal dan terkhusus untuk Petugas Pengelola Ekosistem Hutan (PEH) Taman Nasional Betung Kerihun agar dapat lebih aktif dalam kegiatan upaya konservasi Rangkong ini” ungkap Arief Mahmud selaku Kepala Balai Besar.
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum