Semitau, Selasa 25 Februari 2020. Dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan, Manggala Agni Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdalkarhut) Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Rapat koordinasi diselenggarakan di Mako Brigdalkarhutla yang dihadiri oleh seluruh anggota Manggala Agni Semitau, Kepala Seksi dan Kepala Resort lingkup Bidang PTN Wilayah III Lanjak. Agenda yang dibahas adalah evaluasi kegiatan pengendalian karhutla tahun 2019 dan penyusunan strategi pengendalian karhutla tahun 2020.
Dalam sambutan sekaligus membuka acara rakor, Kepala Bidang PTN Wilayah III Lanjak Gunawan Budi menyatakan “ Bahwa kebakaran hutan dapat dicegah apabila kita dapat mendeteksinya secara dini. Selain itu, diperlukan strategi pencegahan kebakaran hutan yang tepat agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Peta kerawanan karhurla dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan strategi dalam pengendalian karhutla.”
Kepala Brigdalkarhut BBTNBKDS, Ade Arief menambahkan bahwa tantangan terkait pengendalian kebakaran hutan di Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) semakin besar sehingga perlu perencanaan yang matang dan penentuan strategi pengendalian kebakaran hutan yang tepat.
Output yang dihasilkan dari rapat koordinasi ini adalah Update peta rawan kebakaran kawasan TNDS, Pembuatan peta rawan kebakaran masing-masing resort lingkup TNDS, dan Peta rencana titik-titik posko pantau di lapangan untuk tahun 2020. Selain itu, dalam rapat koordinasi ini juga berhasil dirumuskan Prioritas Strategi Pengendallian Karhutla di TNDS untuk Tahun 2020, yaitu Pendirian pos induk lapangan sebanyak 9 pos dan pos pantau sebanyak 21 pos yang merupakan titik-titik yang rawan karhutla, dengan gabungan dari personil resort, Manggala Agni, dan Masyarakat Peduli Api (MPA), Intensivitas patroli pencegahan berbasis MPA/MMP, Intensivitas patroli terpadu untuk menjangkau lokasi-lokasi di luar kawasan yang berbatasan langsung dengan TNDS yang rawan karhutla, serta Sinergitas patroli udara untuk mendukung pengendalian karhutla.
Dalam penutupan rapat koordinasi, Gunawan berpesan agar seluruh elemen bersinergi dengan baik guna mencegah kebakaran hutan. “Rumusan hasil rapat koordinasi ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam pengendalian karhutla di kawasan TNDS” pungkasnya.