Putussibau, 18 Januari 2021. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) bersama instansi terkait Kabupaten Kapuas Hulu mengikuti training dan bimbingan teknis tentang pengelolaan danau. Training dan bimbingan teknis ini dilaksanakan di Ruang Aula Kantor Balai Besar Tana Bentarum yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari mulai dari tanggal 18 sampai dengan 22 Januari 2021. Selain diikuti oleh pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Besar Tana Bentarum, kegiatan ini juga diikuti oleh perwakilan dari beberapa Instansi Pemerintah terkait yang ada Kabupaten Kapuas Hulu seperti BAPPEDA, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Perikanan, Dinas Penataan Ruang dan Cipta Karya, Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya, KPH Kapuas Hulu Utara, KPH Kapuas Hulu Selatan, dengan jumlah peserta sebanyak 31 orang.
Training dan bimbingan teknis yang bertajuk Indonesian Lake Conservation Program ini merupakan wujud konkrit kerjasama bilateral antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dengan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, yang secara teknis diselenggarakan secara virtual oleh Direktorat Jenderal PDASHL bekerja sama dengan International Lake Environment Committee Foundation (ILEC) dan diikuti sebanyak 808 peserta di seluruh Indonesia. Selain untuk menambah pengetahuan, training ini juga merupakan suatu kesempatan untuk memahami pentingnya peran masing – masing pihak baik pusat maupun daerah dalam menyelamatkan ekosistem danau baik pada tataran kebijakan maupun teknis.
Training dan bimbingan teknis ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal PDASHL, Hudoyo. Dalam sambutannya, Hudoyo berpesan agar seluruh instansi dapat bekerja sama sesuai dengan tugas dan fungsi masing – masing guna mewujudkan kinerja yang konkrit untuk mencapai danau yang sehat dan masyarakat yang sejahtera. “ Dalam pengelolaan danau, lingkup pengelolaannya tidak hanya di badan air saja, tetapi juga daerah tangkapan air atau daerah aliran sungainya. Tidak hanya terkait air dan bentang lahan, tetapi juga kehidupan masyarakat disekitarnya. Oleh karena itu, perlu sinergitas kerjasama multipihak dalam mewujudkan hal tersebut,” imbuh Hudoyo.
Sebagaimana diketahui di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat banyak danau yang terdiri dari Danau Sentarum berupa Taman Nasional, juga Danau Lindung yang dikelola oleh masyarakat. Danau yang unik di Kapuas Hulu sebagian besar adalah Danau Paparan Banjir dan Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake) yang sangat dipengaruhi oleh air hujan dan sumber air dari hulu Sungai yang mengalami kekeringan ketika musim kemarau. Training dan bimtek ini bukan hanya untuk Taman Nasional saja tetapi seluruh para pihak yang juga bagian dari Cagar Biosfer Betung Kerihun dan Danau Sentarum Kapuas Hulu.
Ditempat terpisah, Arief Mahmud selaku Kepala Balai Besar Tana Bentarum mengatakan bahwa training dan bimtek ini sangat penting untuk diikuti oleh Balai Besar Tana Bentarum dan Pemerintah Daerah yang ada di Kapuas Hulu dalam rangka meningkatkan kapasitas dan pengetahuan personil dalam pengelolaan danau. “Di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) sehingga outcome kegiatan training dan bimbingan teknis pengelolaan danau ini kedepan adalah dapat mendukung pengelolaan TNDS yang lebih efektif dan professional“, pungkasnya.
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum)