Putussibau, 12 Maret 2020. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) melakukan Rapat Penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka Pendek (RPJPn) yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Rapat ini bertempat di Aula Rapat Hotel Merpati Putussibau dan dihadiri oleh 21 (dua puluh satu) orang diantaranya Kepala Bidang PTN Wilayah I Mataso, Kepala Bidang PTN Wilayah II Kedamin, Kepala Bidang PTN Wilayah III Lanjak , Kepala Seksi PTN I Lanjak, Kepala Seksi PTN II Tanjung Kerja, Kepala Seksi PTN III Padua Mendalam, Kepala Seksi PTN IV Nanga Era, Kepala Seksi PTN V Selimbau , Kepala Seksi PTN VI Semitau , Kepala Sub Bagian Program dan Kerjasama, Kepala Resort dan Staf Bidang Teknis.
Rencana pengelolaan jangka panjang (RPJP) periode Tahun 2018-2027 menjadi acuan dalam penyusunan pengeloaan jangka pendek (RPJPn) Tahun 2019 ini. Penyusunan RPJPn Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) Tahun 2020 bertujuan untuk memberikan arah dan target capaian yang tepat untuk pelaksanaan pengelolaan TNDS dalam kurun waktu 1 (satu) tahun kedepan. Dengan rencana pengelolaan jangka pendek tersebut Tana Bentarum bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya akan memiliki kerangka kerja yang komprehensif untuk setiap bidang kegiatan baik menyangkut baseline data, target capaian maupun lokasi kegiatan sehingga pelaksanaanya berjalan secara efektif, efisien dan berdaya guna.
Berdasarkan hasil dari kegiatan penyusunan rencana pengelolaan jangka pendek dapat disimpulkan bahwa RPJPn tidak berdiri sendiri dan akan mengacu pada RPJP 10 Tahun yang dipecahkan menjadi RPJPn yang mengacu pada visi dan misi Tana Bentarum yakni Pelestarian Kehati (patroli kehati dan eksplore kawasan), Lintas batas adanya kegiatan baru yang belum terpikir masuk ditengah pelaksanaan dan Mengubah rencana RPJPn seperti jalan Paralel, pemberdayaan terkait keterlibatan masyarakat dalam kegiatan rencana pengelolaan jangka pendek.
“Kegiatan ini sangat penting dalam pengelolaan kawasan , dengan adanya rancangan kegiatan kedepannya kita bisa menata kegiatan dengan menyesuaikan waktu dan kondisi” ujar Ardi Andono, Kepala Bidang Teknis Konservasi.