TaNa Bentarum Terus Perkuat MPA dan Nelayan Desa Pulau Majang

Putussibau, 14 Mei 2018. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) kembali melaksanakan pertemuan bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) sekaligus kelompok nelayan Desa Pulau Majang pada akhir pekan lalu (12-13 Mei 2018). Rapat membahas persiapan penggabungan dua kelompok MPA, yakni MPA Pulau Majang dan MPA Radai Buaya yang sama-sama bernaung dibawah Desa Pulau Majang menjadi MPA Majang Lestari. Rapat yang berlangsung di serambi Kantor Resort Pulau Majang ini juga membahas persiapan simulasi gabungan pemadaman kebakaran hutan menggunakan peralatan damkar bantuan Forest Investment Program 1 (FIP-1) 2017 dari TaNa Bentarum. Kepala Resort Pulau Majang, Irawan, menyampaikan bahwa ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh personil MPA dan masyarakat Desa Pulau Majang menghadapi puncak musim kemarau 2018.

Rapat juga membahas persiapan perguliran ikan Arwana super-red hasil bantuan peningkatan kapasitas kelompok masyarakat nelayan yang diberikan Tana Bentarum pada tahun 2017, yakni berupa pembesaran ikan Arwana super-red skala rumahan. Nilai ekonomis dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan tambahan nelayan Pulau Majang. Pulau Majang dan Danau Sentarum merupakan alur hubungan yang tidak terpisahkan. Desa tersebut secara signifikan bergantung kepada kawasan Danau Sentarum. Mayoritas penduduk lokal di Desa Pulau Majang bermata pencaharian sebagai nelayan yang bergantung kepada ketersediaan ikan di Danau Sentarum. Masyarakat Pulau Majang juga secara arif memanfaatkan sumberdaya alam lainnya di dalam dan sekitar kawasan Danau Sentarum.

Secara pengelolaan kawasan konservasi, Desa Pulau Majang berada di dalam wilayah pengelolaan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), tepatnya pada Resort Pulau Majang (dengan luas wilayah kelola 19.453,9 Ha), SPTN Wilayah VI Semitau, Bidang PTN Wilayah III Lanjak. Penetapan wilayah ini untuk menjamin sustainable equilibrium antara Danau Sentarum dengan kehidupan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan Pulau Majang. Untuk menjamin tercapai dan terpeliharanya harmoni tersebut, pihak pengelola Tana Bentarum terus berupaya meningkatkan peran dan kerjasama dengan nelayan dan masyarakat Desa Pulau Majang. Menurut Kepala Seksi Wilayah VI Semitau, Muhammad Rekapermana saat dihubungi tim media rencananya akan digelar rapat bersama kelompok nelayan Pulau Majang dan Radai Buaya terkait program kerja dan aturan nelayan. “Saat ini sedang diinisiasi pertemuan untuk meningkatkan kebersamaan antar kedua kelompok nelayan (di Desa Pulau Majang) tersebut”, ujarnya.

Reka juga menyampaikan bahwa prinsip dasarnya adalah masyarakat sebagai subyek utama penentu kelestarian Danau Sentarum. Rasa memiliki dan pentingnya menjaga Danau Sentarum, serta kerja sama antara pengelola dengan masyarakat diharapkan dapat menjadi kunci utama pelestarian Danau Sentarum. “Sesuai dengan 10 kebijakan pengelolaan kawasan konservasi dari Dirjen KSDAE yang menempatkan masyarakat sebagai subyek, begitupun yang kami coba lakukan di wilayah kerja kami” cetus Reka. Selama ini menurutnya antara Balai Besar TN Bentarum terus mendorong pembangunan masyarakat yang berwawasan lingkungan khususnya di wilayah Pulau Majang. Peningkatan kapasitas dalam bentuk pelatihan pemadaman kebakaran hutan, perbesaran arwana dan pemberdayaan masyarakat telah dilakukan oleh BBTN Bentarum di wilayah Pulau Majang dan akan terus ditingkatkan jumlah maupun kualitasnya. “kami akan terus mendorong masyarakat Pulau Majang untuk meningkatkan ekonominya melalui pelatihan dan pemberdayaan seperti yang telah dilakukan selama ini” pungkas Reka mengakhiri wawancaranya.

Beberapa kegiatan dan bantuan telah berupaya dilaksanakan oleh BBTNBKDS untuk meningkatkan kapasitas maupun upaya peningkatan ekonomi masyarakat Desa Pulau Majang. Pada tahun 2015 terlaksana program bantuan pipanisasi untuk mensupply air bersih dari bukit ke Desa Pulau Majang, hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dengan TNDS. Sementara pada tahun 2016 dilakukan sosialisasi dan pengobatan gratis kerjasama antara BBTNBKDS dengan Pengamanan Perbatasan (Pamtas) TNI, berlanjut pada tahun 2017 melalui Forest Investment Program-1 (FIP-1) dengan sumber dana Hibah Luar Negeri (HLN) diberikan Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan sekaligus pemberian bantuan peralatan pemadaman kebakaran hutan untuk Desa Pulau Majang. Sementara itu pihak BBTNBKDS juga berupaya meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat melalui Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Masyarakat dan Pemberian Bantuan Pembesaran Ikan Arwana Super-Redmelalui skema perguliran.

Tags:

Leave a comment