All Posts

Semujan, 22 Juli 2023 – Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) bekerjasama dengan Fakultasi Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan pengambilan sampel spesimen biologis bagian satwa dari 3 individu Lutung Sentarum (Presbytis chrysomelas ssp.cruciger) di Kaki Bukit Semujan, kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). Kegiatan yang merupakan bagian dari Studi Bioekologi dan Konservasi Lutung Sentarum di TNDS ini adalah untuk memastikan karakteristik DNA dari Lutung Sentarum dengan mengambil sampel spesimen biologis bagian satwa berupa darah, rambut dan kuku.  Satwa yang menjadi sampel kegiatan ini terdiri dari 1 individu berjenis kelamin Jantan dan 2 individu berjenis kelamin Betina yang ditangkap menggunakan perangkap tradisional sehingga tidak membahayakan satwa tersebut.

Tim pengambilan sampel ini terdiri dari Tim Balai Besar Tana Bentarum, Tim Peneliti IPB, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan Yogyakarta (BBPSIK Yogyakarta), BKSDA Kalimantan Barat, Sintang Orangutan Center (SOC), perangkat desa serta masyarakat setempat dengan total personil yang ikut 20 Orang. Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan di kaki Bukit Semujan, wilayah kerja Resort Lupak Mawang, Seksi PTN Wilayah V Selimbau, BPTN Wilayah III Lanjak selama 2 (dua) hari mulai dari tanggal 21 s.d 22 Juli 2023. Satwa yang akan diambil sampel sebelumnya dilakukan pembiusan terlebih dahulu, baru kemudiaan dilakukan pengambilan data morfometri (berat badan, panjang badan, panjang ekor, lingkar dada), pengambilan sampel darah, bulu/rambut dan kuku serta pengambilan foto gigi untuk mengetahui umur satwa. Total sampel yang diambil sebanyak 18 sampel yang akan dibagi 2, dimana setiap bagian dikirim ke Laboratorium Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan Yogyakarta dan Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB. Setelah seluruh rangkaian pengambilan sampel terkumpul, Lutung Sentarum langsung dilepasliarkan kembali ke habitatnya. 

Dr. Ir. Nyoto Santoso, MS selaku Kepala Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata-Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB berharap dengan pengambilan sampel ini bisa mendapatkan data utuh terhadap bioekologi termasuk genetiknya, sehingga data informasi tersebut bisa digunakan oleh pengelola maupun oleh para peneliti Indonesia karena Lutung Sentarum ini merupakan kekayaan sumber daya hayati yang ada di Indonesia. Selanjutnya perwakilan dari TaNa Bentarum yang ikut dalam kegiatan ini, Syarif M. Ridwan menyampaikan bahwa TaNa Bentarum sangat mendukung terhadap Studi Bioekologi dan Konservasi Lutung Sentarum di TNDS. Harapannya keberadaan spesies yang merupakan temuan baru di TNDS ini dapat menjadi satwa prioritas nasional serta didorong menjadi satwa yang dilindungi undang-undang untuk menjaga kelestariannya”.

Secara terpisah Kepala Balai Besar TNBKDS. Wahju Rudianto, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konservasi jenis dan genetik satwa liar di kawasan TN Danau Sentarum. Kedepan kegiatan ini menjadi langkah awal bagi BBTNBKDS untuk menyusun grand design bagi penelitian lutung sentarum dalam skala yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.

Pembinaan MMP Resort Nanga Hovat, Sebagai Upaya Penguatan Dalam Perlindungan dan Pengamanan TN Betung Kerihun

Padua Mendalam , 27 Februari 2020 – Resort Nanga Hovat berada di bawah Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Padua Mendalam, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kedamin, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) yang mengelola dan menjaga Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) di perhuluan Sub DAS Mendalam dengan luasan mencapai ± 97.795 ha.

Dengan luasan yang mencapai puluhan ribu hektar tersebut, dengan jumlah personil yang terbatas merupakan kendala yang dihadapi dalam kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan. Peran keterlibatan masyarakat mutlak diperlukan dalam pola pengamanan kawasan, hal ini mendasari dibentuknya Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Resort Nanga Hovat beberapa tahun silam.

Masyarakat Adat Punan Hovongan Desa Tanjung Lokang Mengenal Lebih Dekat TN Betung Kerihun

Tanjung Lokang, 21 Februari 2020. Bertempat di Balai Adat Desa Tanjung Lokang, Kecamatan Putussibau Selatan, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) bersama DRK (Desk Resolusi Konflik) Kapuas Hulu melakukan sosialisasi pengelolaan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) kepada masyarakat Desa Tanjung Lokang. Kegiatan ini dihadiri hampir 50 orang yang terdiri dari Tim DRK, Balai Besar TaNa Bentarum, perangkat desa, perangkat adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan masyarakat.

Komite III DPD RI Meninjau Eksotisme Bukit Tekenang

Pulau Tekenang, 4 Februari 2020 – Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) melakukan kunjungan kerja ke kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Dalam kunjungan kerja tersebut, rombongan Komite III DPD RI sebanyak 11 anggota menilik keindahan Pulau Tekenang yang merupakan salah satu Pulau wisata unggulan di dalam kawasan Taman Nasional Danau Sentarum.

Kedatangan rombongan DPD RI ini didampingi langsung oleh Bupati Kapuas Hulu, FORKOPIMDA Kabupaten Kapuas Hulu dan 6 anggota DPRD Kabupaten Kapuas Hulu yang turut mengelilingi Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu khususnya ke wilayah Taman Nasional Danau Sentarum dan mengadakan pertemuan langsung dengan pihak Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum di Guest House Resort Tekenang.

Balai Besar TaNa Bentarum Berikan Pembinaan Generasi Muda di Kemah Pramuka ke-58

Putussibau 15 Agustus 2019. Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Kapuas Hulu bekerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum dalam pemberian materi konservasi  kepada para peserta yang mengikuti Kemah Hari Pramuka ke-58 Tahun 2019. Kegiatan kemah yang berlangsung selama 5 hari ini diikuti oleh 590 anggota yang  berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu. Melalui pembinaan generasi muda di Kemah Pramuka yang diberikan materi tentang konservasi ini diharapkan dapat tersampaikannya pesan-pesan konservasi kepada generasi milenial.

Kakak Syarif M Ridwan yang juga sebagai Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar TaNa Bentarum memberikan materi Pendidikan Lingkungan dan Pengenalan tentang Taman Nasional menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program Balai Besar dalam penyadartahuan masyarakat terutama generasi milenial akan konservasi. “Secara rutin kita sudah membina Saka Wanabakti, dan ini wujud kerjasama yg baik antara Kwarcab dengan Balai Besar, harapannya kedepan kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut”, pungkas Syarif.

Balai Besar Tana Bentarum Ikuti Pameran Internasional Non Timber Forest Product (NTFP) 2019

Sarawak, 14 Agustus 2019. Pameran Non Timber Forest Product  (NTFP) 2019 yang dilaksanakan di waterfront Kuching,  Sarawak, Malaysia  dari tanggal 12 Agustus – 22 Agustus 2019 merupakan pameran tahunan hasil hutan bukan kayu (HHBK) terbesar di Malaysia  yang diikuti oleh 132 kelompok masyarakat lokal dan dinas pemerintah yang terdiri dari 6 negara yaitu Indonesia, Philipina, Laos, Kamboja, Nepal, dan tuan rumah Malaysia.

Balai Besar Tana Bentarum adalah perwakilan dari Indonesia yang diundang secara khusus oleh Kerajaan Sarawak Malaysia untuk berpartisipasi dalam kegiatan NTFP 2019. Menurut Bpk. Arief Mahmud, Balai Besar Tana Bentarum sudah mengikuti kegiatan ini sejak tahun 2018 yang lalu. Tujuan keikutsertaan dalam pameran ini adalah untuk mengenalkan produk –produk hasil hutan bukan kayu yang dihasilkan oleh masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan, serta sebagai sarana untuk saling bertukar informasi tentang proses dan produksi HHBK dari peserta pameran lainnya dari luar negeri yang memiliki keunikan dan keunggulan produknya masing –masing. 

Tim Ekspedisi 50 Taman Nasional Temukan Data Biofisik Gambut di TNDS

Putussibau, 15 Agustus 2019. Hutan rawa gambut merupakan suatu ekosistem yang rentan. Artinya, sangat mudah terganggu/rusak dan sangat sulit untuk dapat dipulihkan kembali seperti kondisi awalnya apabila telah rusak. Hal ini lah yang mendasari Mapala Silvagama Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada melaksanakan misi penelitian dalam Ekspedisi 50 Taman Nasional di Indonesia salah satu nya Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). Ekspedisi ini berfokus pada riset tentang objek bioindikator kelestarian atau kerusakan alam khususnya ekosistem gambut. Dalam ekspedisi ini, tim menemukan 42 spesies burung sebagai data biodiversitas, serta data biofisik gambut di dua resort yakni Resort Tekenang dan Resort Tengkidap yang nantinya akan diolah dan dianalisis setibanya di Universitas.

Peluncuran Logo Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu sebagai Hasil Lomba Desain di Kabupaten Kapuas Hulu

Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dan Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) mengumumkan pemenang lomba desain Logo Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu.

Selama perayaan Hari Ulang Tahun Kota Putussibau pada 8 Juli, Bupati Kapuas Hulu Bapak A.M Nasir, SH dan Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Bapak Ir. Arief Mahmud, M.Si memilih 1 pemenang dari 130 karya dan desainer lokal. Inisiatif yang didukung oleh kerjasama teknis Jerman dan didanai oleh pemerintah Jerman dimaksudkan untuk mendukung penjangkauan publik terhadap Cagar Biosfer (CB) yang baru ditetapkan di Kapuas Hulu.