Berita

Bidang PTN Wilayah III Lanjak Tana Bentarum Bahas Target Kinerja dalam Rangka Resort Best Management (RBM) Tahun 2020

 

Selimbau, 12 Februari 2019. Bertempat di Kantor Seksi PTN Wil. V  Selimbau, Kepala Bidang PTN Wilayah III Lanjak memimpin  rapat tahunan yang diikuti oleh seluruh staf bidang  PTN Wilayah III baik yang berasal dari Seksi PTN Wilayah V Selimbau dan Seksi PTN Wilayah VI Semitau maupun dari Manggala Agni Brigdalkarhut Non Daops Semitau. Kegiatan yang dilaksanakan selama 1 hari bertujuan untuk  mengevaluasi kegiatan – kegiatan yang  dilaksanakan pada tahun 2019, membahas potensi wilayah yang layak dikembangkan untuk menunjang ekonomi masyarakat, menetapkan kegiatan – kegiatan utama pada tahun 2020, sosialisasi pelaksanaan DIPA 2020 dan kendala lapangan yang dihadapi oleh masing – masing resort.

Inhouse Training Bersama Pakar Limnologi LIPI di Tekenang Danau Sentarum

 

Pulau Tekenang, 7 Februari 2020. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Benatarum) mengadakan inhouse training dan diskusi Kegiatan Penelitian dengan Tim Limnologi LIPI di Wilayah Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). Inhouse training dan diskusi yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Guest House Tekenang ini diikuti oleh seluruh Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) lingkup Balai Besar TaNa Bentarum yang berjumlah 15 orang. Adapun tim peneliti Limnologi terdiri dari 2 orang peneliti LIPI, yaitu Dr. Luki Subehi, M.Sc dan Imroatush Shoolikhah, S. Si, M.Sc serta seorang ahli Ekologi Sungai (stream ecology) dari Center for Ecological Research, Universitas Kyoto, Asc. Prof. Hiromi Uno. Penelitian Limnologi yang diangkat adalah mengenai karakteristik Danau Sentarum dan jaring-jaring makanan yang terdapat di dalamnya. Pada kesempatan ini, tim peneliti tersebut juga mencoba mempelajari bagaimana pengelolaan Danau Sentarum sebagai Danau Paparan Banjir yang masih terjaga kealamiannya karena saat ini danau paparan banjir di Jepang sudah banyak berubah menjadi persawahan dan area ekonomi lainnya.

Studi Banding Balai Taman Nasional Tambora Ke kawasan Taman Nasional Danau Sentarum

Semangat, 29 Januari 2020 – Kegiatan studi banding Balai Taman Nasional Tambora di wilayah Taman Nasional Danau Sentarum merupakan salah satu upaya dalam rangka peningkatan kapasitas petugas dan masyarakat dalam pengelolaan zona tradisonal Taman Nasional Tambora melalui pola kemitraan konservasi khususnya madu. Taman Nasional Tambora memiliki alokasi pemanfaatan zona tradisional yang salah satu nya yaitu pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu berupa madu seluas 767.51 ha. Bertempat di Bidang PTN Wilayah lll Lanjak, Seksi PTN Wilayah V Selimbau, Wilayah Kerja Resort Semangit, Desa Nanga Leboyan, Dusun Semangit, yang merupakan salah satu penghasil madu lebah liar dan pusat pengelolaan hasil madu lebah liar, APDS ( Asosiasi Periau Danau Sentarum).

APDS merupakan perkumpulan petani madu di bawah binaan Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum melalui kemitraan konservasi seluas 36.579 ha. APDS telah memanfaatkan HHBK berupa madu sejak 2007 dengan sistem ICS sehingga mendapatkan sertifikat produk organik dari Biocert International.

Peduli Pendidikan YPOS dan Balai Besar TaNa Bentarum Berikan Beasiswa Untuk Siswa Berprestasi

Putussibau, 22 Januari 2020 – Yayasan Penyelamatan OrangUtan Sintang (YPOS) termasuk dalam unit pengelola konservasi primata terbesar di dunia. YPOS beroperasi di bawah perjanjian resmi dengan Kementrian Kehutanan untuk melestarikan orangutan dan ekosistemnya dengan melibatkan masyarakat sekitar. 

Dalam Program Sintang OrangUtan Center (SOC) , YPOS bukan hanya berfokus pada lingkungan saja namun merambat juga pada bidang pendidikan. Pendidikan adalah alat yang sangat penting untuk berkomunikasi dengan masyarakat, terutama mereka yang belum memiliki pengertian dasar mengenai konservasi satwa liar dan habitatnya. Salah satu kunci keberhasilan upaya penyelamatan satwa dan alam adalah pendidikan generasi muda dan komitmen masyarakat.

Rapat Koordinasi Jabatan Fungsional Tertentu di TaNa Bentarum

Putussibau, 21 Januari 2020 – Bertempat di Aula Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum), diadakan kegiatan rapat koordinasi jabatan fungsional tertentu (JFT) lingkup Balai Besar. Kegiatan ini dibuka sehari sebelumnya oleh Direktur BPEE, Ditjen KSDAE Kemen LHK.

Kegiatan Rakor Fungsional JFT ini di hadiri oleh seluruh pejabat struktural dan 70 orang pejabat fungsional yang terdiri atas Polisi Kehutanan (Polhut) Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Penyuluh Kehutanan, Arsiparis, Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ) dan Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM). Tujuan yang pelaksanaan rakor ini adalah

Peresmian Monumen Cagar Biosfer Bkdskh Oleh BPEE

Putussibau, 20 Januari 2020 – Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE) mewakili Direktur Jenderal KSDAE mengunjungi Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (BBTNBKDS). Kunjungan ini berlangsung selama 1 (satu) hari.

Setelah menghadiri pertemuan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kapuas Hulu , Direktur BPEE melanjutkan mengisi kegiatan Peresmian Monumen Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu di Kantor Balai Besar Tana Bentarum. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pemberian nama Kapal Bandong secara Simbolis. Peresmian monumen ini dihadiri langsung oleh Direktur BPEE, Ir. Tandya Tjahjana, M.Si.

Pengukuhan Forum Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer BKDSKH

Putussibau, 20 Januari 2020 – Menindaklanjuti SK Bupati Kapuas Hulu No.39/EKBANG/2020 mengenai Pembentukan Forum Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu (BKDSKH), para pengelolaan telah melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Forum Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer BKDSKH pada Senin siang. Forum melanjutkan kegiatannya dengan Pengukuhan Forum Koordinasi Pengelola Cagar Biosfer BKDSKH di Pendopo Bupati Kapuas Hulu pada Senin malam.

Forum Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer BKDSKH dikukuhkan langsung oleh Bupati Kapuas Hulu, A.M Nasir, SH bersama wakil Bupati Antonius L. Ain Pamero, SH dan dihadiri Ketua DPRD Kapuas Hulu, Forkopinda Kapuas Hulu, para pimpinan OPD Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, GIZ Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, KPH lingkup Kapuas Hulu, perwakilan masyarakat adat, sektor swasta, serta NGO terkait pengelolaan konservasi di Kapuas Hulu antara lain TFCA dan FORCLIME yang akan berperan dalam pengelolaan Cagar Biosfer BKDSKH.

Pembinaan Pegawai Balai Besar TaNa Bentarum Sebagai Upaya Peningkatan Motivasi Kerja di Ujung Batas Negeri

Putussibau, 20 Januari 2020 – Dalam rangkaian kegiatan pembentukan forum koordinasi pengelolaan Cagar Biosfer Betung Kerihun dan Danau Sentarum Kapuas Hulu dan pengukuhan Forum tersebut, Direktur Jenderal KSDAE yang diwakili oleh Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE) melaksanakan kegiatan pembinaan pegawai dan pembukaan Rapat Koordinasi Jabatan Fungsional tertentu Lingkup Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum).

Kegiatan ini diikuti oleh hampir 100 orang pegawai yang terdiri atas pejabat struktural, pejabat fungsional baik PEH, POlHUT dan Penyuluh, Manggala Agni dan Tenaga kontrak. Kegiatan diawali dengan penampilan Band Rumah Kita kebanggaan Balai Besar TaNa Bentarum yang menyanyikan lagu kebanggaan “Ayo Ke Tana Bentarum”.

Dirjen KSDAE Resmikan Kapal Bandong Wisata “SENTARUM CRUISE”

Putussibau, 20 Januari 2019 – Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) adalah  salah satu tujuan utama wisata di Kalimantan Barat, dengan segala keunikan wilayah dan budaya masyarakatnya, Danau  Sentarum setiap tahunnya selalu didatangi ribuan pengunjung  baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap  pengunjung Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) terus menggenjot pembangunan sarana dan prasarana seperti pembangunan jembatan, pembangunan mushola/ fasilitas umum lainnya, pembangunan resort premium, pemasangan penguat signal, pelatihan pemandu wisata bagi masyarakat dan terakhir adalah pembuatan Kapal Bandong Wisata “SENTARUM CRUISE” yang memiliki bobot sekitar 10 ton, panjang  20 meter dan lebar 8 meter dengan kekuatan mesin 6 silinder.