Berita

Kick off Meeting FIP 1, Momentum Mempercepat dan Memperlancar Forest Investment Program di Kalimantan Barat

Pontianak, 16 Mei 2018. Proyek Forest Investment Program (FIP) 1 di Kalimantan Barat memasuki babak baru. Proyek ini berinvestasi pada kegiatan – kegiatan REDD+ berbasis masyarakat, guna memperlancar kinerja proyek ini di tingkat tapak, Direktorat Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat bersama ADB melakukan kegiatan rapat koordinasi FIP 1 di Hotel Mercure Pontianak bertajuk “Kick off Meeting” (Community Focused Investment to Address Deforestation and Forest Degradation Forest Investments Program (FIP) 1. Acara ini dihadiri oleh beberapa Instansi baik pusat maupun daerah, termasuk Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BB TaNa Bentarum) yang merupakan salah satu lokasi kegiatan proyek FIP 1.

TaNa Bentarum Terus Perkuat MPA dan Nelayan Desa Pulau Majang

Putussibau, 14 Mei 2018. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) kembali melaksanakan pertemuan bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) sekaligus kelompok nelayan Desa Pulau Majang pada akhir pekan lalu (12-13 Mei 2018). Rapat membahas persiapan penggabungan dua kelompok MPA, yakni MPA Pulau Majang dan MPA Radai Buaya yang sama-sama bernaung dibawah Desa Pulau Majang menjadi MPA Majang Lestari. Rapat yang berlangsung di serambi Kantor Resort Pulau Majang ini juga membahas persiapan simulasi gabungan pemadaman kebakaran hutan menggunakan peralatan damkar bantuan Forest Investment Program 1 (FIP-1) 2017 dari TaNa Bentarum. Kepala Resort Pulau Majang, Irawan, menyampaikan bahwa ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh personil MPA dan masyarakat Desa Pulau Majang menghadapi puncak musim kemarau 2018.

Festival Danau Sentarum di Gelaran Gebyar Budaya dan Wisata Nasional

Jakarta, 11 Mei 2018. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) kembali hadir di gelaran pameran Gebyar Budaya dan Wisata Nasional yang dilaksanakan di Hall B Jakarta Convention Center mulai tanggal 11 hingga 13 Mei 2018 berkolaborasi dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata provinsi Kalimantan Barat serta Pemerintah Daerah Kapuas Hulu. Kolaborasi ini bukan yang pertama kali dilakukan, telah beberapa kali dilakukan kegiatan bersama untuk bersinergi dalam mempromosikan destinasi wisata Kabupaten Kapuas Hulu.

Pada keikutsertaan kali ini, diusung tema Festival Danau Sentarum yang merupakan event unggulan propinsi Kalimantan Barat setelah masuk dalam daftar 100 wonderful events Indonesia. Saat ini, hanya ada dua event di Kalimantan Barat yang masuk dalam daftar tersebut, yaitu perayaan Cap Go Meh di Singkawang dan Festival Danau Sentarum di Kapuas Hulu. Tentu saja, hal ini menjadikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kalimantan Barat khususnya Kapuas Hulu bahwa Festival Danau Sentarum telah diakui dan mulai diberi perhatian lebih dari pemerintah.

BBTN Bentarum dan SOC Survey Lapangan Tindaklanjuti Lokakarya Unreleasable Orangutan

Putussibau, 11 Mei 2018. Menindaklajuti Lokakarya Nasional unreleasable orangutan pada 19 April 2018 di Sintang antara Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTN Bentarum) dengan Sintang Orangutan Center (SOC) salah satunya adalah survey lokasi yang akan ditetapkan menjadi sanctuary orangutan. Kepala Bidang Teknis BBTN Bentarum, Ardi Andono mengatakan bahwa rencana survey lapangan ini dilaksanakan di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) mulai Jumat, 11 Mei 2018 dengan melibatkan para ahli dari SOC. “Sebelumnya TN Bentarum telah melakukan pra-survey pada bulan April 2018 dan didapat 38 pulau yang memungkinkan menjadi areal sanctuary”, jelasnya kepada media. Ditambahkannya, pra-survey ini hanya untuk mengidentifikasi naik turunnya air danau, dan kelimpahan pakan serta luasan yang ideal bagi tumbuh kembang orangutan yang tidak bisa hidup di hutan pada umumnya.

Antusias Peserta Mengikuti Rangkaian Ujian Masuk SMKK Samarinda Di Kantor Balai Besar Tana Bentaru

Putussibau, 11 Mei 2018. Kantor Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat kembali menyelenggarakan pelaksanaan Tes Masuk Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri (SMKKN) Samarinda tahun ajaran 2018 / 2019 untuk wilayah Kalimantan Barat. Menurut Arief Mahmud, Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Sentarum, seleksi yang dilaksanakan di Kapuas Hulu ini merupakan satu-satunya seleksi yang dilaksanakan di ibu kota Kabupaten, ditempat lain seleksi dilaksanakan di ibu kota Provinsi. Hal ini merupakan upaya dan fasilitasi TaNa Bentarum bersama Bupati Kapuas Hulu A.M. Nasir yang telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kepala BP2SDM KLHK pada tahun 2016. Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan khususnya di Kab Kapuas Hulu yang memiliki kawasan hutan sangat luas untuk mendapat kesempatan memperoleh pendidikan kejuruan kehutanan sehingga nantinya mereka dapat mengelola sumberdaya hutannya sendiri dengan bekal ilmu yang cukup.

Antusias Peserta Mengikuti Rangkaian Ujian Masuk SMKK Samarinda Di Kantor Balai Besar Tana Bentaru (2)

Putussibau, 11 Mei 2018. Kantor Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat kembali menyelenggarakan pelaksanaan Tes Masuk Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri (SMKKN) Samarinda tahun ajaran 2018 / 2019 untuk wilayah Kalimantan Barat. Menurut Arief Mahmud, Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Sentarum, seleksi yang dilaksanakan di Kapuas Hulu ini merupakan satu-satunya seleksi yang dilaksanakan di ibu kota Kabupaten, ditempat lain seleksi dilaksanakan di ibu kota Provinsi. Hal ini merupakan upaya dan fasilitasi TaNa Bentarum bersama Bupati Kapuas Hulu A.M. Nasir yang telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kepala BP2SDM KLHK pada tahun 2016. Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan khususnya di Kab Kapuas Hulu yang memiliki kawasan hutan sangat luas untuk mendapat kesempatan memperoleh pendidikan kejuruan kehutanan sehingga nantinya mereka dapat mengelola sumberdaya hutannya sendiri dengan bekal ilmu yang cukup.

Perempuan Penggiat Pewarna Alami

Jakarta, 2 Mei 2018. Bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan 2 Mei 2018, siang itu Dua orang ibu dari Dusun Kelayam Desa Manua Sadap Kecamatan Embaloh Hulu terlihat menjadi bagian dari peserta pameran yg dilaksanakan oleh Museum Tekstil di Jakarta pada tanggal 2-13 Mei 2018. Pameran ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diwakili Asisten Deputi Warisan Budaya Dr. Ir. Pamuji Lestari, MSc. Kedua ibu yg terlihat sangat sederhana  ini adalah Ibu Margaretha Bermas atau di kampungnya sering disapa Aya dan Ibu Yuliana Hermina. Kehadiran mereka atas fasilitasi dari Warlami (Warna Alam Indonesia) bersama Balai Besar Tana Bentarum.

Menggemakan Kemeriahan Festival Perbatasan di SMESCO Expo 2018

Pontianak, 3 Mei 2018. Gelaran Borneo SMESCO EXPO 2018 yang diadakan di Pontianak Convention Centre, 3-6 Mei 2018 menjadi ajang memperkenalkan Festival Danau Sentarum dan Betung Kerihun (FDSBK). Tidak hanya cerita dan kemeriahan FDSBK, produk unggulan hasil pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan taman nasional juga ditampilkan. Karenanya, menjadi sebuah keharusan bagi Balai Besar Taman  Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) untuk menggemakan kemeriahan salah satu festival di perbatasan ini.

Explorasi Bukit Semujan Temukan Langur Borneo

Putussibau-27 April 2018. Kejutan kembali ditorehkan oleh tim explorasi biodiversitas  Bukit Semujan kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Seekor Langur Borneo (Presbytis chrysomelas ssp. cruciger Thomas, 1892) secara tak terduga muncul di lokasi eksplorasi dan berhasil diabadikan salah seorang tim eksplorasi bernama Asri Ali Gessa. Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) Arief Mahmud mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi temuan tersebut dan hal ini membuktikan bahwa keragaman biodiversitas di Bukit Semujan sangat tinggi. “saya mengapresiasi sekali tim eksplorasi  yang berhasil menemukan jenis Langur tergolong langka ini. Temuan ini menunjukkan bahwa kawasan TNDS khususnya Bukit Semujan menyimpan keragaman biodiversitas tinggi” jelasnya. Selain itu, dirinya berharap ada upaya tindak lanjut atas hasil eksplorasi ini dengan fokus pada beberapa spesies yang tergolong kritis seperti halnya Langur Borneo.